Laman

Senin, 23 Januari 2012

Adaptif di Tahun Naga - Jawapos 23 Januari 2012

Banyak orang mengingatkan bahwa naga (dragon) adalah mahluk yang dalam mitologi China dikenal sebagai binatang yang bergerak random, namun karakternya adalah penuh kebaikan dan sangat bertenaga. Ia perlambang keagungan, kelincahan, kebajikan, sekaligus kecerdasan.

Di China sendiri, masuknya tahun naga disambut dengan sejuta kegelisahan dan harapan. Tahunnya bersimbol bagus, keadaan usaha diakhir  tahun 2011 masih sangat bagus, bahkan penjualan retail di China sendiri masih naik 18 %, tetapi para pengendali ekonomi di sana sudah melihat terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Rakyat China sudah diwanti-wanti bahwa industri tekstil, sepatu, dan produksi untuk tujuan eksport akan turun. Bahkan sudah ada yang tutup namun diduga, dengan ramainya orangtua yang ingin punya anak bershio naga, maka industri mainan anak-anak akan berjaya.

Sementara di Indonesia kebanyakan pengusaha masih belum merasakan perubahan apa-apa selain kemajuan dan kemajuan. Namun tipu-tipuan tetap marak, tetapi mereka masih bisa tumbuh. Apa yang harus dilakukan?
Tahun Kerja Keras

Kendati banyak empu fengsui mengatakan tahun naga adalah tahun keberuntungan, saya melihat tahun ini sebagai tahun kerja keras. Tiga atribut mencuat dari berbagai kajian, yaitu karismatis, kreativitas, dan komitmen.

Karismatis berarti naga senang dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kualitas diri yang atraktif, bahkan cenderung flamboyan. Ini berarti, bertindak di luar norma atau bisnis yang agak lain sedikit boleh-boleh saja, asal disertai kepemimpinan yang menawan dan tulus. Banyak orang mencoba menjadi flamboyan tetapi tidak tulus sehingga terjungkal oleh ulahnya sendiri.

Sosok naga, konon menurut sejumlah literatur, senang dengan usaha-usaha atau profesi yang mampu menunjukkan kreatifitas-kreatifitas tertentu. Maka, menjadi artis, komedian, pembuat iklan, pencerita, arsitek, broker, salesman dan marketing, inventor dan seterusnya akan baik di tahun naga. Kreatifitas adalah modal penting bagi siapa saja yang hidup di era krisis atau perubahan.

Naga, konon juga menyukai siapa saja yang mempesona, menggoda dan menarik. Dan sekali sudah menemukan mitra yang tepat, mereka akan kommit seumur hidup.

Namun ketiga kualitas di atas hanya bisa hidup kalau seseorang mau bekerja keras. Jadi bukan seorang pemimpin keberuntungan semata yang bisa menjadi sahabat naga, melainkan mereka yang mau bekerja keras. Naga telah lama menghadapi masa-masa yang berat, kini ia ingin menikmati hasilnya. Begitu menurut literatur yang saya pelajari. Anda boleh percaya atau tidak, tetapi saya bisa beri beberapa tips dari perubahan-perubahan besar yang terjadi di Cracking Zone (yang ini empiris dan akademis tentunya) yang makin mengguncang dua tahun terakir ini.

Pertama, kalaupun tahun naga berarti tahun kerja keras, komitmen, kreatifitas dan karisma, naga yang anda hadapi adalah naga air yang bisa mengubah fondasi dimana anda berdiri. Maka, kemampuan mengubah diri, menjadi lebih adaptif, berpikir  cepat untuk merespon bahaya-bahaya yang muncul sangat dibutuhkan dunia usaha.

Kedua, dan saya kira ini ada benarnya, dari literatur-literatur yang saya pelajari, para ahli sepakat tahun naga harus diisi dengan banyak konsensus. Mereka yang senang membuat konflik akan kena batunya kalau terus bertahan membuat ulah. Inilah saatnya membangun sebuah kekuatan baru dengan menghubungkan dan menyatukan semua resources yang tersebar, melakukan kompromi-kompromi dan melihat sisi pandang orang lain dengan lebih terbuka.

Mengapa demikian? Jawabnya adalah karena  Asia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang panjang. Dana-dana internasional masih akan terus mengalir, namun di sini lain dunia ini tengah mengalami pancaroba iklim yang luar biasa. Ekonomi di belahan dunia barat pun mulai memudar. Ada ketidakpastian besar dalam perdagangan global, namun semua itu menandakan, dunia ini tengah menanti cara-cara baru, produk-produk baru, dan manusia-manusia baru untuk memperbaiki dan mempelajarinya.
Selamat berkarya.
Gong Xi Fat Choi.

Rhenald Kasali
Guru Besar Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar